Tak hanya dikenal sebagai Kota pahlawan dan Kota Apel, Surabaya dan malang juga bisa jadi tempat yang pas buat kulineran. Apa lagi di dua kota ada banyak makanan khas yang legendaris dan tentunya sangat menggugah selera.
Penasaran makanan apa saja sih yang wajib dicoba saat mengunjungi dua kota ini? Ini dia 4 kuliner legendaris di Surabaya dan Malang yang harus kamu coba.
Tahu Campur Kalasan H. Abdul Mahfud
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
H. Abdul Mahfud pemilik tempat makan tahu campur terenak di Surabaya ini mengatakan sudah mulai jualan sejak 1979. Awalnya ia jualan secara keliling mulai dari daerah Pacarkeling sampai Kalasan, Tambaksari, Karanggayam, Tembok Rakyat.
"Saya mulai jualan tahun 1975, keliling daerah Pacarkeling sampai Kalasan, Tambaksari, Karanggayam, Tembok Rakyat mulai jam 4 sore sampai jam 1 malam. Saya maunya (tahu campur saya) ingin punya khas sendiri," katanya dikutip dari video di akun Instagram @grabjatimrek, Selasa (28/7/2020).
Menu Tahu Campur Kalasan H. Abdul Mahfud ini memang pas untuk makan siang. Menunya bisa mengenyangkan perut dan bisa jadi pengganti nasi. Irisan daging urat yang gemuk, mie kuning, selada, lentho singkong dan kerupuk yang bertumpuk disiram oleh kuah petis sedap tiada duanya.
Rawon Setan Embong Malang Bu Mustiati
Konon katanya, asal mula nama rawon setan ini karena pada awalnya makanan ini hanya bisa ditemui dan disantap pada pukul 02.00 dini hari. Namun kini warung rawon setan buka dari pagi sampai malam. Pegawai Rawon Setan Embong Malang Bu Mustiati, Dwi Cahya Ari, mengatakan rawon setan yang sudah dikenal sejak 1958 ini berbeda dengan rawon biasa.
"Mungkin dari segi kuahnya, di sini rawon setan kuahnya lebih gelap, lebih kental dan berasa keluwaknya. Dan mungkin dari saat kita memakan itu berbeda dari yang lain, kita makan sambil liat jalan di tengah kota," ungkapnya.
Rawon Setan Embong Malang Bu Mustiati ini memang menggunakan keluwak yang hitam dan mengentalkan kuah. Kemudian dipadukan dengan potongan daging yang empuk serta sambal yang pedasnya tanpa ampun.
Bakwan Subur Panderman
Dinginnya Kota Malang akan berubah menjadi hangat saat menyeruput kuah Bakwan Subur Panderman. Warung makan yang sudah berdiri sejak 2000-an ini menyajikan menu daging babi bulat yang dilengkapi oleh kegurihan jeroan, usus, tito, paru, dan kulit.
Bakwan Subur Panderman ini sudah masuk ke generasi kedua. Pengelola Bakwan Subur Panderman, Job Ongkowijoyo mengatakan Bakwan Subur generasi kedua ini menyasar konsumen anak-anak muda milenial.
"Jadi Bakwan Subur Panderman ini adalah pengembangan usaha dari yang Bakwan Subur Wuni. Kami lebih mengincar ke segmen anak-anak muda milenial. Sehingga kami coba memasukkannya di dalam online. (Kita pilih menu bakwan) karena bakwan dagingnya tentunya lebih banyak daripada bakso dan juga ditambah dengan daging babi rasanya jadi tambah super enak," jelasnya.
Baca juga: Makanan 'Ndeso' yang Bikin Kangen Temanggung |
Pecel Pincuk Winongo
Nah, kalau kuliner pagi hari paling pas menyantap Pecel Pincuk Winongo. Beralaskan daun pisang, sayuran tauge, kacang panjang, dan bayam disatukan dengan lauk pilihan dan tak lupa dilumuri oleh bumbu kacang.
Pengelola Pecel Pincuk Winongo, Achsan Adzim, mengatakan pecel pincuk yang sudah ada sejak 45 tahun silam ini merupakan buatan anak buah Warung Pecel Mustika.
"Betul sekali, karena dulu Pak Yani, owner dari Pecel Winongo, adalah anak buah dari Pecel Mustika," ujarnya.
Ia juga mengatakan Warung Pecel Pincuk Winongo ini masih tetap mempertahankan bungkusan pincuk karena menurutnya dengan dibungkus pincuk, rasa pecel akan menjadi lebih sedap.
"Karena selain ciri khas, penggunaan pincuk bisa membuat rasa pecel menjadi lebih sedap. Lauk yang paling laku di sini adalah telur ceplok karena jika dimakan dengan pecel, rasanya lebih nikmat," pungkasnya.
Itu dia 4 kuliner legendaris yang ada di Kota Surabaya dan Malang, semua kuliner tersebut sudah tersedia di GrabFood. Kamu bisa langsung pesan sekarang juga. Ada promo hemat hingga 30% juga, loh.
(prf/ega)